Minggu, 24 November 2013

Koruptor, Kerja Sama Yuk..........!

 Sampai detik ini penulis masih heran dengan keadaan ekonomi bangsa yang selalu tidak berpihak pada kalangan bawah, tanpa mencari kambing hitam siapa yang harus disalahkan, penulis mencoba membaca sejarah puluhan tahun silam saat nenek moyang kita dijajah oleh belanda, pada saat itu belanda menerapkan sistem tanam paksa(Cultuurstelsel) kepada nenek moyang kita dan hasilnya perekonomian bangsa indonesia bisa menghidupi eropa, karena hasil kerja paksa bangsa kita diekspor oleh belanda ke negaranya dan menjualnya kepenjuru eropa, bisa dibilang sistem tanam paksa yang dimulai tahun 1830 telah menghidupi dan memakmurkan benua eropa lewat belanda.
            dari sepintas sejarah diaatas penulis sangat optimis bahwa bang sa indonesia bisa makmur melebihi bangsa manapun, oleh karena itu penulis mengajak kepada elemen bangsa, khususnya petani, pengusaha dan penguasa saling bahu membahu kerja bersama dan bersama-sama kerja, cukuplah semisal pemerinta membantu bangsa dengan tidak korupsi, pengusaha menerapkan ekonomi kerakyatan dan petani (grassroot) lebih giat lagi mengabdikan tenaganya untuk menghidupi bangsa ini.
              jika tiga elemen ini bekerja sesuai dengan pekerjaan yang semestinya penulis jamin, indonesia akan lebih makmur dari bangsa manapun, bahkan negara di benua eropapun akan iri kepada bangsa kita, selanjutnya menjadi PR kita untuk mengamalkan bacaan ini.

(salam kaya berkah) tafakkur, tadabbur, taamul.

Kamis, 19 September 2013

BAROKAH, Antara Teori Ke-Realitas sosial

             Istilah barokah sering kita jumpai di pesantren-pesantren, pengajian kecil di surau-surau pedesaan dan sekolah yang basis keagamaanya masih kental serta konserfatif, sehingga istilah barokah ini menjadi pertimbangan besar bagi santri atau murid di sekolah, surau atau pesantren untuk berbuat hal negatif kepada gurunya, oleh karena itu siswa akan patuh kepada gurunya (tidak kurang ajar) demi mendapatkan barokah, bisa dibilang barokah termasuk sistem pendidikan karakter yang pada zaman sekarang menjadi perbincangan dikalangan praktisi pendidikan.
            Sering kita mendengar, khususnya di pesantren-pesantren bahwa barokah bisa diperoleh dengan pengabdian atau barokah adalah pengabdian itu sendiri, sehingga banyak dikalangan santri yang lebih memilih mengabdi kepada kiainya dengan sepenuh hati, bahkan ada yang menyalahgunakan pengabdian itu hingga meninggalkan belajar dengan berkata, buat apa sekolah, lebih baik cari barokah, bahkan ada yang berpersepsi bahwa barokah bisa menjadikan seseorang menjadi kiai, guru atau pejabat dengan berkata si fulan menjadi anu dan anu karena barokah yang ia peroleh waktu mondok di tempat itu. Tidak bisa disalahkan orang yang beranggapan demikian, karena relitas diatas sedikit membuktikan, namun juga tidak bisa dibenarkan secara utuh, bagi penulis mungkin yang berkata seperti itu adalah oknum yang belum memahami barokah secara utuh.
            Ustad atau guru dipesantrenpun bertitah agar santri dan muridnya mengabdi agar mendapatkan barokah, mencium tangan guru, mencuci pakaian guru bahkan membalik sandal gurunya kearah yang enak ketika mau keluar dari majlispun dikatagorikan barokah, nah oleh karena itu perlu adanya pemahaman tentang sebenarnya barokah itu apa? Dan bagaimana? Agar tidak terjadi salah persepsi sehingga berdampak pada fanatik buta dan kesirikan karena beranggapan bahwa guru dan hal-hal diataslah sumber barokah.
            Barokah secara teori adalah ziyadatul khoir (bertambahnya kebaikan) orang yang stiap waktu dan setiap harinya bertambah lebih baik maka orang itu sudah pasti mendapatkan barokah, jadi jika dimasukkan kedalam teori ini maka praktik diatas bukanlah acuan mendasar santri atau siswa mendapat barokah dan bukan pula acuan dengan barokah orang bisa menjadi kiai pejabat atau guru ketika terjun kemasyarakat .
            Pendapat lain mengatakan bahwa barokah adalah jalbul khoir (sesuatu yang bisa mendatangkan kebaikan), sehingga dengan pengertian ini barokah menjadi lebih luas lagi dan gampang untuk mendapatkannya meski tanpa pengabdian kepada guru.
            Pengertian diatas sebenarnya sama-sama benar karena jika kita melacak pada sumber Al-Qur’an akan ditemukan bahwa sumber yang paling utama dari barokah ini adalah Allah SWT, dan dengan rahman rahimnya Allah, Allah memberikan perantara untuk mendapatkan barokah, perantara-perantara itu antara lain adalah:
            Pertama,  barokah melalui perantara waktu pada QS, Addukhon ayat 3 Allah menjelaskan bahwa Allah menurunkan haamim dan kitabil mubin pada malam yang penuh barokah, sehingga banyak dari kalangan ulama yang berpendapat bahwa sepertiga malam adalah waktu yang penuh berokah, malam pada bulan ramadhan khususnya lailatul qadr adalah waktu barokah.
            Kedua, barokah melalui perantara tempat bisa dilihat dalam QS. Al Isro’ ayat 1 dalam ayat ini Allah menyebutkan nama tempat yang berupa masjid, dan  ulama juga berpendapat bahwa masjid adalah baitullah (Rumah Allah).
Ketiga, barokah melalui perantara manusia bisa dilihat dalam surat maryam ayat 32 dan al mukmin ayat 29 yakni ada pada orang tua dan family kita, jadi percaya atau tidak Allah betul-betul menurunkan barokah dimuka bumi.
            Secara global bisa djawab kenapa orang yang mengabdi ke pesantren, ke guru, ke ustad ketika pulang dari rumah menjadi kiai, ............................................................................................

             

Sabtu, 03 Agustus 2013

Washil bin Atha dan Mu’tazilah (Rasionalis Islam)

Washil bin Atha dan Mu’tazilah
(Rasionalis Islam)
                Washil bin atha adalah pendiri dan pembina aliran mu’tazilah, sehingga ia digelari syekh al-muktazilah wa qadimuha. Beliau lahir dimadinah (81-131 H). Ia belajar pada Hasyim Abdullah bin Muhammad bin al-Hanifah. Kemudian pindah ke basrah dan belajar kepada hasan al-Bashri.
                Wasil bin atha adalah seorang orator ulung yang menguasai ilmu jiwa, cerdas dan kuat pendirian. Dengan kecerdasannya itulah ia berbeda pendirian dan pandangan dengan gurunya imam Hasan al-Bashr (w 110 H). Sehingga washil bin athak disebut muktazila karena Hasan al-Basri mengatakan (I’tazala Anna).
                Sebagai Aliran Baru, Washil bin atha memiliki ajaran-ajaran tersendiri.
1.       Al-manzila bain al-manzilatain (posisi menengah)
Menurut ajaran ini pelaku dosa besar tidak kafir seperti yang dikatakan oleh khawarij, dan bukan pula mu’min seperti yang diajarkan murji’ah, akan tetapi fasiq, kata mukmin menurut washil adalah suatu gambaran tentang macam2 kebaikan, jika kebaikan itu terkumpul dalam seseorang maka dia disebut mukmin, dan itu adalah nama yang menunjukkan pujian sedangkan orang fasiq tidak pantas menerima pujian, namun orang fasiq juga tidak dikatakan kafir karena ada sisi kebaikannya dan dia masih bersyahadat, oleh karena itu jika meninggal dalam keadaan tidak bertaubat maka akan masuk neraka dan kekal didalamnya tapi siksaan yang dirasakan lebih ringan
2.       Ajaran yang berkenaan dengan paham qadariyah.
Paham qadariyah yg dimaksud adalah ajaran yang dianjurkan oleh ma’bab dan Ghailan. Tuhan kata washil bin atha bersifat bijaksana dan adil, ia tidak berbuat jahat dan zalim. Tidak mungkin tuhan menghendaki supaya manusia berbuat hal2 yang bertentangan dengan perintahnya. Dengan demikian manusia sendirilah yang menentukan/ mewujudkan perbuatannya tuhan hanya memberi daya dan kekuatan kepadanya, ajaran ini sepertinya washil memperoleh dari ghilan melalui abu hanifah
3.       Nafy al-Shifat (peniadaan sifat2 tuhan)
Apa yang disebut sifat tuhan sebenarnya bukanlah sifat yang mempunyai wujud tersendiri diluar dzat tuhan, tetapi sifat yang merupakan esensi tuhan.  Ajaran ini menurut sahrastani belum matang tetapi kemudian disempurnakan oleh pengikutnya, setelah mereka mempelajari filsafat yunani, salah satunya abu huzail yang menjelaskan bahwa tuhan tak mungkin diberikan sifat yang mempunyai wujud tersendiri dan kemudian melekat pada dzat tuhan, karena dzat tuhan bersifat qadim maka apa yang melekat pada tuhan itu juga bersifat qadim pula, menurut wasil akan berdampak pada adanya dua yg qadim (taaddud al qudama’) Adanya dua yang qadim adalah kemusrikan, oleh karena itu untuk memelihara kemurnian tauhid atau keesaan tuhan, maka tidak boleh mengatakan Allah bersifat
                Demikianlah ajaran-ajaran yang ditinggalkan oleh washil bin atha, dua dari ajarannya tersebut, yaitu posisi menengah dan peniadaan sifat-sifat tuhan, kemudian menjadi bahagiaan dari integral dari lima prinsip (al-ushul al-Khamsah) yang dijadikan ajaran muktazilah. Ketiga sila lainnya adalah al-adl (keadilan tuhan), al-wa’ad wa al-wa’id (janji dan ancaman), al-amr , al-ma’ruf nahi munkar[1]



[1] Mausu’ah al-Aqidah al-islamiyah, (478)

Rabu, 05 Juni 2013

Indonesia dan Keruwetan Ekonominya

            Sampai detik ini penulis masih heran dengan keadaan ekonomi bangsa yang selalu tidak berpihak pada kalangan bawah, tanpa mencari kambing hitam siapa yang harus disalahkan, penulis mencoba membaca sejarah puluhan tahun silam saat nenek moyang kita dijajah oleh belanda, pada saat itu belanda menerapkan sistem tanam paksa(Cultuurstelsel) kepada nenek moyang kita dan hasilnya perekonomian bangsa indonesia bisa menghidupi eropa, karna hasil kerja paksa bangsa kita diekspor oleh belanda ke negaranya dan menjualnya kepenjuru eropa.
               bisa dibilang sistem tanam paksa yang dimulai tahun 1830 telah menghidupi dan memakmurkan benua eropa lewat belanda, yang menjadi pertanyaan besar, haruskah pemerintah indonesia meniru belanda untuk menaikkan perekonomian bangsa? dengan artian pemerintah mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor dll, dan Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah (buruh tani) harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
            nah dari sepintas sejarah diaatas sudah sepantasnya kita merenung bersama, merenungkan bagaimana cara memakmurkan bangsa indonesia, oleh karena itu penulis mengajak kepada elemen bangsa (petani, pengusaha dan penguasa) saling bahu membahu kerja bersama, bersama-sama kerja, cukuplah semisal pemerinta membantu bangsa dengan tidak korupsi, pengusaha menerapkan ekonomi kerakyatan dan petani (grassroot) lebih giat lagi mengabdikan tenaganya untuk menghidupi bangsa ini.
                     jika tiga elemen ini bekerja sesuai dengan pekerjaan yang semestinya penulis jamin, indonesia akan lebih makmur dari bangsa manapun, bahkan negara di benua eropapun akan iri kepada bangsa kita, selanjutnya menjadi PR kita bersama untuk mengamalkan bacaan ini, (salam kaya berkah) tafakkur, tadabbur, taamul 
               

Sabtu, 20 April 2013

Bubarkan Lembaga Bahasa Atau.....................!

           Lembaga bahasa sejatinya untuk meningkatkan nama baik institut di lingkungan kopertais empat serta membimbing mahasiswa untuk memahami bahasa inggris dan bahasa Arab sebagai bahasa dunia, namun kenyataan dilapangan masih jauh panggang dari api.

Diakui atau tidak Lulusan lembaga bahasa 99 % tidak bisa berbahasa inggris atau berbahasa arab, bahkan yang paling parah tidak bisa membaca kitap, kecuali mahasiswa lembaga bahasa yang mengikuti ekstra kurikuler pesantren, semisal LPBA, ESA atau yang ma’had aly.

Empat tahun digembleng oleh lembaga bahasa, seminggu tiga kali menerima mata kuliah bahasa, namun hasilnya bisa dibilang nihil,  oleh karena itu perlu adanya evaluasi terhadap lembaga ini, apakah karena kurikulum, metode, tenaga pengajar, atau mahasiswanya?

Kalau kita lirik dari tenaga pengajarnya tidak ada masalah, karena mereka sudah mumpuni dibidang masing-masing, yang mumpuni dibidang bahasa inggris mengajar di bahasa inggris, yang mumpuni bahasa arab mengajar di bahasa arab, jadi tak ada yang meragukan semisal kemampuan bpk sugiono dalam bahasa inggris atau ustd azis noer dalam bahasa arab.

Bisa jadi faktor metode mengajar para dosen di lembaga bahasa menjadi alasan kegagalan mahasiswa dalam memamahami bahasa, karena kita ketahui bersama metode mengajar dosen itu berbeda-beda, oleh karena itu perlu adanya diskursus antara para dosen untuk memperbaiki metode mengajar, entah diseragamkan atau tidak, sesuai dengan programnya, apakah listening, raiding atau speaking.

Atau bisa jadi faktor kurikulumnya yang masih menggunakan kurikulum yang lebih dulu lahir dari mahasiswanya yakni tahun 1984, yang mungkin IAINpun sudah tak menggunakan kurikulum bahasa arab yang mereka telurkan dulu ke IAII, nah ini juga perlu didiskusikan ditingkat struktur lembaga bahasa, para dosen dan rektor atau lembaga penjamin mutu agar mahasiswa tidak sia-sia memprogram bahasa, yakni ada hasil.

Faktor yang paling utama sebenarnya faktor keinginan mahasiswa, karena ada adagium “bukan dimana kita belajar, tapi bagaimana kita belajar” oleh karena itu sehebat apapun tenaga pengajarnya, metode dan aturannya, jika mahasiswanya kurang semangat dan kurang gereget terhadap bahasa maka 50% bisa dipastikan gagal, apalagi dengan metode seadanya.

Banyak dari kalangan mahasiswa yang mengeluh lantaran memprogram bahasa yang begitu melelahkan namun tidak ada hasil, dan ironisnya lagi kebanyakan mahasiswa memprogram bahasa karena unsur terpaksa, sehingga   secara psikologis berpengaruh pada hasil.

Yang lebih menyedihkan lagi merembet pada hal-hal yang lain, semisal diskusi di pojok-pojok kampus yang akhir-akhir ini kita ketahui bersama dan bisa dibilang tidak ada, juga berpengaruh pada kegiatan BEM, IKSASS dan lain-lain beruntung BEM punya kekuatan yang bernama KP.

Sehingga jangan heran jika mahasiswa sekarang enggan untuk meramaikan pojok-pojok kampus dengan kelompok diskusi, jangan heran jika kantor-kantor BEM sepi tiap malam, jangan heran jika intelektual mahasiswa jauh dari harapan.

Membubarkan lembaga bahasa mungkin bukanlah solusi yang solutif, karena banyak yang harus dikorbankan, mulai dari IAII hingga dosen lembaga bahasa, nah ini menjadi PR kita bersama sebenarnya. Kita punya kabid DIKTI, lembaga Penjamin Mutu yang 24 jam bisa diajak diskusi demi mutu perguruan tinggi kedepan.

Lewat tulisan ini penulis mengajak berpikir ulang terhadap keberlangsungan lembaga bahasa yang lebih baik, sehingga bahasa tak terlihat seolah-olah memaksakan kehendak dengan peraturan-peraturan yang extrem, semisal sertifikat bahasa menjadi persyaratan ikut monakosah dan wisuda, yang sekarang  meningkat menjadi persyaratan mengikuti KKN.

Penulis ingin lembaga bahasa betul-betul menjadi lembaga pusat bahasa yang bisa menelurkan minimal 100 mahasiswa yang bisa menguasai bahasa asing tiap 4 tahun sekali saja, seperti LPBA atau ESA yang bisa menelurkan ahli-ahli bahasa tiap tahunnya, tentunya melalui dukungan dari beberapa pihak, bukan lembaga yang meluluskan kesiasiaan karna rosulullah bersabda “Min husni islamil mar’i tarkuhu malaya'nihi” yang artinya termasuk baiknya islamnya seseorang yaitu meniniggalkan sesuatu yang tidak ada gunanya.

 

Oleh: Syaiful Rijal

 

Kamis, 21 Maret 2013

KRITIK & SARAN

al insanu mahallul khotok wannisyan, so kritik dan saran kami butuhkan, pleas tulis kritik dan saran antum di bawah ini

SELINGKUH DI UJUNG CELURIT

Randi merasa maunah istri yang ia nikahi tiga tahun yang lalu berbeda dari biasanya, sudah tiga bulan maunah jarang berbicara dengan randi, bahkan maunah tak mengizinkan randi untuk menyalurkan kebutuhan biologisnya dengan alasan datang bulan dan lain sebagainya “apa yang terjadi pada istriku ? Jangan-jangan dia selingkuh dariku” randi berbicara dengan dirinya sendiri, randi mulai curiga kepada istri yang sangat ia cintai “akh...aku tak boleh berburuk sangka padanya” katanya lagi dengan menggeleng-gelengkan kepala untuk menghilangkan rasa curiga terhadap istrinya.
          Randi nampak berbeda malam ini, dia berjalan menuju posko seolah hanya jasadnya sedangkan fikirannya mengawang-awang memikirkan kemungkinan-kemungkinan perbuatan istrinya, hampir saja randi membentur tiang listrik kalau saja tidak dikagetkan oleh suara kucing yang tak sengaja dia injak. Ketika sampai di posko poskamling desapun fikiran randi masih mengawang-awang “pak randi” taufik memanggil, tapi randi tak menjawab “pak randi, pak randi” ulang taufik, tapi tetap saja randi tak menjawab, kmudian taufik menepuk kedua pundak randi dengan kedua tangan taufik “ heiiii ngelamunin apa pak randi?” randi terkejut bukan main, seperti biasa kalau randi dikagetkan dia seperti memasang kuda-kuda dalam silat, hampir saja taufik terkena tonjok, beruntung taufik jago silat, “maaf pak taufik, saya tidak sengaja” sambil duduk, “ia ia, gak apa-apa, kan udah biasa pak randi seperti itu,sekarang coba cerita, knapa pak taufik sampe seperti ini, dipanggil-panggil gak nanggapin” “bukan apa-apa pak fik” randi mencoba menyembunyikan risaunya “ihhhhh pak randi seakan jauh denganq, saya tahu pak randi lagi memikirkan sesuatu, ayo dong berbagi biar kita bisa pikul bersama permasalahanmu dan qta selesaikan bersama, seperti tempo dulu ketika saya punya masalah, lagian malam ini qita ngeronda berdua” bujuk taufik, suasana menjadi hening sejenak, kemudian randi angkat bicara, bercerita tentang permasalahan rumah tangganya yang sudah mulai tidak harmonis “maaf ya pak ran, bukannya saya  ingin memanas-manasi pak randi, cuman istriku sering meliahat istrimu bersama salim di pasar” dengan nada serius sambil menatap wajah randi “wah ini tidak boleh dibiarkan, ini harus diselidiki pak taufik”. Kemudian mereka berdua mengatur strategi untuk mengetahui hubungan maunah dengan salim.
          Malam berikutnya randi sengaja tidak pergi meronda untuk mengintip rumahnya dari jauh, dan benar sekali malam itu seorang laki-laki berpakaian serba hitam masuk kerumahnya ketika lampu teras rumahnya mati, seolah menjadi tanda kalau rumahnya aman, tapi selang beberapa menit orang itu  keluar dari rumahnya dengan mengendap-endap, kecurigaan randi berubah menjadi keyakinan bahwa istrinya selama ini main serong dibelakangnya, kemudian randi pulang untuk memastikan keadaan dan tingkah istrinya.
          alangkah terkejut maunah melihat suaminya pulang cepat, dari sekujur tubuhnya tiba-tiba keluar keringat dan nampak diwajahnya kecemasan, tapi randi pura-pura tidak tahu, lekas-lekas maunah mengambil hp untuk sms “sms sama siapa?” randi bertanya dengan nada lembut sambil membuat kopi “anuuuuuuu, sms sama pok ijah masalah arisan” dengan nada terbata-bata, “owwwww” randi menyeruput kopi buatannya, randi mencoba tenang, karena belum ada bukti untuk menuduh istrinya.
           Randi makin risau dibalut sembilu dihatinya, hampir saja randi tak kuat berdiri menahan sakit hati terhadap istrinya yang sangat dia cintai, terkadang tanpa sengaja matanya meneteskan air mata menghilangkan keangkuhan seorang laki-laki, lekas-lekas randi bertamu kepada taufik untuk mencurahkan segala gundahnya “sebaiknya kita melaksanakan rencana kedua kita, setelah pak randi berhasil dengan rencana pertama” kata taufik menyarankan, randi mengangguk-angguk saja tanda setuju tanpa komentar.
          Kemudian randi mengintip rumahnya dari jauh setelah pamit kepada istrinya untuk ronda malam, randi ditemani taufik malam ini untuk melaksanakan plan kedua, setelah menunggu beberapa jam akhirnya lampu teras rumah randi mati dan seperti biasa pasti ada yang akan masuk kerumah randi, seperti malam-malam yang telah lalu laki-laki yang masuk kerumah randi berpakaian serba hitam, cukup lama orang ini berada dalam rumah randi membuat dirinya tidak tahan menahan amarah, akhirnya tanpa menta pendapat taufik, randi langsung lari menuju rumahnya sambil membawa clurit di tangan kanannya.
          Randi menendang pintu dengan keras memekakkan malam sunyi, nampak istrinya bermesraan dengan seorang laki-laki dari desa sebrang, amarah randi makin memuncak “salimmmm” randi berteriak sambil membacokkan celuritnya kearah salim, namun dengan sigap salim mengelak dan menendang tubuh randi hingga randi terjungkal, randi bangun lagi dan membabi buta menyerang salim, istrinya yang dari tadi tertegun dan gemetar bangun dan menghalangi randi, “sudah sudah, aku seperti ini karena salahmu yang selalu sibuk dengan pekerjaanmu, yang tak pernah memberi kasih sayang terhadap keluarga, bahkan kau enggan memberi nafkah batin saat q membutuhkannya” mendengar kata-kata istrinya randi terhenti sejenak, tapi saat melihat salim amarah randi tak bisa ditahan lagi, randi mencoba menyerang kembali beruntung salim sigap mengambil celurit yang memang sudah disiapkan, carok semakin memanas, randi sangat bernafsu sekali untuk membunuh salim dan salim hanya ingin melumpuhkan randi agar tidak menyerang dirinya lagi, suara tabrakan clurit dan teriakan  randi dan salim memekakkan malam membangunkan warga desa bujur, warga tak langsung bergegas menuju rumah randi karena terhanyut dinginnya malam dan mereka menganggap hanya pertengkaran biasa yang tak perlu ikut campur didalamnya karena sesekali warga desa mendengar teriakan maunah.

          Salim yang badannya tegap dan besar tak mudah di bunuh oleh randi begitupula salim tak bisa melukai dan melumpuhkan randi karena kelincahannya, istri randi mencoba melerai lagi tapi nahas maunah terkena bacokan celurit suaminya sendiri, dan tanpa menghiraukan maunah randi melanjutkan caroknya dengan randi, randi tambah gigih, dengan kelincahannya randi mampu menjatuhkan salim, randi mengambil celurit salim dan membuangnya “mampus kau” kata randi sambil menebaskan celuritnya kearah salim, belum terbacok celuritnya dari arah belakang ada yang membacok randi, randipun menoleh, alangkah terkejutnya randi saat mengetahui orang yang membacok adalah taufik, teman poskamlingnya yang selama ini memberi saran-saran dan setrategi kepadanya, randi tertegun dan keadaan ini tidak disia-siakan oleh taufik, taufik membacoknya berulang kali “hahahahaha sudah lunas randi, sudah lunas dendamq kepadamu, sudah lunas kematian keponakanku tiga tahun yang lalu yang kau bunuh dengan beringas karena kau menganggapnya maling sapi di desa ini, semua yang terjadi padamu karena ulahmu sendiri randi” taufik bersumpah serapah diatas mayat randi dan istrinya, salim bangkit dan mau melarikan diri tapi sayang warga sudah berada diluar rumah randi, mengepung rumah randi dengan celurit ditangan masing-masing “ darah dibalas dengan darah” kata warga, salim mau mengatakan bahwa yang membunuh bukan dirinya tapi taufik tapi warga sudah duluan membacok salim, dan taufik berbaur dengan warga ikut membunuh salim, tubuh salam di potong-potong menjadi beberapa potong dan dikirim ke desa sebelah.