Rabu, 05 Juni 2013

Indonesia dan Keruwetan Ekonominya

            Sampai detik ini penulis masih heran dengan keadaan ekonomi bangsa yang selalu tidak berpihak pada kalangan bawah, tanpa mencari kambing hitam siapa yang harus disalahkan, penulis mencoba membaca sejarah puluhan tahun silam saat nenek moyang kita dijajah oleh belanda, pada saat itu belanda menerapkan sistem tanam paksa(Cultuurstelsel) kepada nenek moyang kita dan hasilnya perekonomian bangsa indonesia bisa menghidupi eropa, karna hasil kerja paksa bangsa kita diekspor oleh belanda ke negaranya dan menjualnya kepenjuru eropa.
               bisa dibilang sistem tanam paksa yang dimulai tahun 1830 telah menghidupi dan memakmurkan benua eropa lewat belanda, yang menjadi pertanyaan besar, haruskah pemerintah indonesia meniru belanda untuk menaikkan perekonomian bangsa? dengan artian pemerintah mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor dll, dan Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah (buruh tani) harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
            nah dari sepintas sejarah diaatas sudah sepantasnya kita merenung bersama, merenungkan bagaimana cara memakmurkan bangsa indonesia, oleh karena itu penulis mengajak kepada elemen bangsa (petani, pengusaha dan penguasa) saling bahu membahu kerja bersama, bersama-sama kerja, cukuplah semisal pemerinta membantu bangsa dengan tidak korupsi, pengusaha menerapkan ekonomi kerakyatan dan petani (grassroot) lebih giat lagi mengabdikan tenaganya untuk menghidupi bangsa ini.
                     jika tiga elemen ini bekerja sesuai dengan pekerjaan yang semestinya penulis jamin, indonesia akan lebih makmur dari bangsa manapun, bahkan negara di benua eropapun akan iri kepada bangsa kita, selanjutnya menjadi PR kita bersama untuk mengamalkan bacaan ini, (salam kaya berkah) tafakkur, tadabbur, taamul 
               

5 komentar:

Unknown mengatakan...

judul nya gack menarik, males mau bacanya,
itukan dah banyak di bahas di koran-koran

Unknown mengatakan...

assik jg ne
q xg jdi elemen bangsa penguasa

Unknown mengatakan...

Kunjungan gan,,,
komen juga ke blog ane...
Tukeran link

Unknown mengatakan...

ahh, persepsi dari mana tuh...??
kalau yang saya ikutin gack begitu sichh,,
jangan mengada-ngada..,

www.ie_jankblogspot.com mengatakan...

coba baca pramodya ananta tour. jalan pos tengah jalan daendels

Posting Komentar