Oleh
: Syaiful Rijal*
Pada tanggal 11 maret 1988 IKSASS Santri
resmi pisah ranjang dengan IKSASS Alumni dalam hal Program Kerja yakni IKSASS
santri konsentrasi dalam mengurusi Pengkaderan ditingkat santri sedangkan
Alumni Khusus dalam pengembangan kemasyarakatan, meski demikian santri punya
kesempatan untuk belajar bermasyarakat ketika liburan pesantren dengan dibantu
oleh IKSASS Alumni di daerahnya masing-masing.
Pada
bulan ramadhan biasanya para santri aktifis mengisi liburan dengan
kegiatan-kegiatan iksass, semisal buka bersama alumni, dialog segi tiga emas
dan kuliah kerja nyata yang oleh pesantren dan pusat iksass di kemas dalam
kegiatan safari ramadhan.
Safari Ramadhan sebagai wadah
memasyarakatkan santri dan menyantrikan masyarakat perlu perhatian khusus
& harus dikawal, mulai dari persiapan hingga hari
pelaksanaan agar tidak menjadi duri dalam daging, TOR (Training of Ramadhan)
tidaklah cukup untuk membekali peserta safari ramadhan untuk terjun
dimasyarakat, perlu adanya pelatihan khusus yang bersifat keagamaan dan sosial
kemasyarakatan semisal ngimami taraweh dan nidaknya,
adzan dan hal-hal lain yang
dianggap remeh namun bisa menjadi srigala bagi IKSASS, peserta Safari Ramadhan pada khususnya dan
Salafiyah Syafi’iyah pada umumnya.
Diakui atau tidak peserta safari ramadhan
di beberapa rayon dan sub rayon keilmuannya masih jauh panggang dari api rata-rata mereka hanya
berbekal semangat, keingin tahuan dan loyalitas yang tinggi terhadap IKSASS
sehingga besar kemungkinan melakukan kesalahan baik dalam hal ibadah atau
tingkah laku,
Bahkan
warga rayon yang sudah mapan keilmuan dan
sosial kemasyarakatannya seperti enggan untuk mendampingi (mengikuti) Safari
Ramadhan, mereka hanya sesekali datang jika ada hal
genting dan sangat dibutuhkan atau datang sekedar memantau perkembangan dengan
alasan pengkaderan.
Oleh
karena itu perlu juga mentraining atau mendoktri senioritas di rayon untuk
turut serta, aktif dan mendampingi warga rayon yang melaksanakan kegiatan
safari ramadhan, sehingga para yunior merasa malu dan hati-hati dalam bertindak.
Sebenarnya
banyak hal positif yang dirasakan setelah
safari ramadhan diantaranya bertambah himmah belajar, bertambahnya
semangat bermasyarakat,
mengetahui cara berinteraksi dengan masyarakat, mengetahui sejauh mana keilmuan
kita dan masih banyak lagi yang lainnya.
Besar
harapan dari penulis agar mempersiapkan diri mulai dari sekarang untuk
menghadapai masyarakat yang berbeda-beda karakter dan keilmuannya, sehingga
pelaksanaan Safari Ramadhan yang akan datang lebih baik dari tahun
sebelumnya.
*Sekretaris
II Bidang SDM & INFOKOM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar