Minggu, 09 Desember 2012

Refleksi Safari Ramadhan



Oleh : Syaiful Rijal*

Pada tanggal 11 maret 1988 IKSASS Santri resmi pisah ranjang dengan IKSASS Alumni dalam hal Program Kerja yakni IKSASS santri konsentrasi dalam mengurusi Pengkaderan ditingkat santri sedangkan Alumni Khusus dalam pengembangan kemasyarakatan, meski demikian santri punya kesempatan untuk belajar bermasyarakat ketika liburan pesantren dengan dibantu oleh IKSASS Alumni di daerahnya masing-masing.
Pada bulan ramadhan biasanya para santri aktifis mengisi liburan dengan kegiatan-kegiatan iksass, semisal buka bersama alumni, dialog segi tiga emas dan kuliah kerja nyata yang oleh pesantren dan pusat iksass di kemas dalam kegiatan safari ramadhan.
Safari Ramadhan sebagai wadah memasyarakatkan santri dan menyantrikan masyarakat perlu perhatian khusus & harus dikawal, mulai dari persiapan hingga hari pelaksanaan agar tidak menjadi duri dalam daging, TOR (Training of Ramadhan) tidaklah cukup untuk membekali peserta safari ramadhan untuk terjun dimasyarakat, perlu adanya pelatihan khusus yang bersifat keagamaan dan sosial kemasyarakatan semisal ngimami taraweh dan nidaknya, adzan dan hal-hal lain yang dianggap remeh namun bisa menjadi srigala bagi IKSASS, peserta Safari Ramadhan pada khususnya dan Salafiyah Syafi’iyah pada umumnya.
Diakui atau tidak peserta safari ramadhan di beberapa rayon dan sub rayon keilmuannya masih jauh panggang dari api rata-rata mereka hanya berbekal semangat, keingin tahuan dan loyalitas yang tinggi terhadap IKSASS sehingga besar kemungkinan melakukan kesalahan baik dalam hal ibadah atau tingkah laku,
 Bahkan warga rayon yang sudah mapan keilmuan dan sosial kemasyarakatannya seperti enggan untuk mendampingi (mengikuti) Safari Ramadhan, mereka hanya sesekali datang jika ada hal genting dan sangat dibutuhkan atau datang sekedar memantau perkembangan dengan alasan pengkaderan.
Oleh karena itu perlu juga mentraining atau mendoktri senioritas di rayon untuk turut serta, aktif dan mendampingi warga rayon yang melaksanakan kegiatan safari ramadhan, sehingga para yunior merasa malu dan hati-hati dalam bertindak.
Sebenarnya banyak hal positif yang dirasakan setelah safari ramadhan diantaranya bertambah himmah belajar, bertambahnya semangat bermasyarakat, mengetahui cara berinteraksi dengan masyarakat, mengetahui sejauh mana keilmuan kita dan masih banyak lagi yang lainnya.
Besar harapan dari penulis agar mempersiapkan diri mulai dari sekarang untuk menghadapai masyarakat yang berbeda-beda karakter dan keilmuannya, sehingga pelaksanaan Safari Ramadhan yang akan datang lebih baik dari tahun sebelumnya. 
                                                                                                                                                                                                                                                                                    *Sekretaris II Bidang SDM & INFOKOM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar